Tugas Online 11, ARS 103, Manajemen Pemasaran RS, Dosen Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad (Edward Dian Suwito), 20180309112, Paska Sarjana MARS, Angkatan 7 (Kelas A) Universitas Esa Unggul, 2019
Tugas
Online 11, ARS 103 Manajemen Pemasaran RS, Dosen Erlina Puspitaloka Mahadewi,
Hasyim Ahmad (Edward Dian Suwito), 20180309112, Paska Sarjana MARS, Angkatan 7
(Kelas A) Universitas Esa Unggul, 2019
1.
Apakah
contoh konkrit Program yang diterapkan dalam Rumah Sakit dalam menghadapi MEA
dan Globalisasi ?
Jawaban
:
Indonesia
adalah salah satu dari negara ASEAN yang akan ikut dalam Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) juga harus menghadapi perkembangan di era Globalisasi yang saat ini
masih terus berbenah dan bersiap diri untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia
di bidang Kesehatan (SDMK) yaitu para staff medis/non medis, regulasi,
peraturan-peraturan ataupun kesiapan Rumah Sakit itu sendiri. . Sumber Daya
Manusia Kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di lapangan, baik
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Sumber Daya Manusia Kesehatan
juga merupakan unsur utama peningkatan daya saing pelayanan kesehatan. Sumber
Daya Manusia Kesehatan merupakan tulang punggung upaya pelayanan kesehatan
menghadapi peningkatan jumlah dan proporsi penduduk usia produktif dan lanjut
usia di masa mendatang.
Contoh konkrit program
yang dapat diterapkan dalam menghadapi MEA dan Globalisasi yaitu mampu
menghasilkan dan memiliki Sumber Daya Manusia Kesehatan dengan standart
kompetensi setara negara-negara ASEAN lainnya atau bahkan lebih baik (dunia /
global). Untuk menghasilkan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi
dengan standart MEA atau Global sebagai berikut :
1. Mampu
mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
promosi kesehatan dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan
kaidah ilmiahnya disertai dengan ketrampilan penerapannya didalam pengembangan
dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
2. Mampu mengidentifikasi dan merumuskan
pemecahan masalah pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan
melalui kegiatan penelitian.
3. Mengembangkan/meningkatkan kinerja
profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan
kesehatan, merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan kesehatan
dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia kesehatan.
2. Apa saja pengaruh Globalisasi
pada bisnis dan pemasaran di Rumah Sakit masa depan ?
Jawaban :
Di masa depan pengaruh
Globalisasi pada bisnis dan pemasaran Rumah Sakit akan berubah dan berkembang
sangat cepat baik itu dari segi ragam pelayanan medis, informasi dan transportasi.
Contohnya seperti yang kita ketahui bahwa beberapa negara ASEAN sudah
mengembangkan paket wisata medis atau yang kita kenal dengan Medical Tourism
(seperti plastic surgery tourism, pregnancy tourism, tootache tourism , general
check up tourism dan lain-lain). Melihat pesatnya negara-negara tetangga dalam
mengembangkan Medical Tourism sebaiknya Indonesia juga harus bergerak cepat
dalam mengembangkan sektor ini yang masih dirasakan lambat oleh kami para
praktisi kesehatan. Harus dibuat skema yang terintegrasi dan terkelola dengan
baik agar Rumah Sakit di Indonesia mampu meningkat bertaraf internasional
sehingga akan mampu melayani pasien-pasien dari luar negeri yang nanti ke
depannya pasti akan meningkatkan devisa negara.
Beberapa negara ASEAN
yang lebih dulu dari kita seperti Malaysia,Singapura dan Thailand telah lebih
dulu mengembangkan medical tourism ini.Bahkan negara Filipina pun saat ini
tengah gencar mempromosikan sector medical tourism ini. Kita harus bisa
mengimbangi dan menyiapkan diri agar bisa memberikan jaminan kualitas
pelayanan, fasilitas yang mendukung, penjaminan mutu, dan penawaran program
khusus dapat menarik wisata medis dari berbagai negara ASEAN untuk berkunjung
ke Indonesia. Beberapa langkah Rumah Sakit yang bisa dilakukan dengan cara
menyiapkan infrastruktur teknologi yang baik, disparitas antar wilayah,
regulasi yang tidak berbeli-belit, sistem koordinasi antar departemen terkait dan
sistem monitoring evaluasi.Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan
pendidikan dan latihan sesuai kebutuhan yang merata di setiap provinsi agar
tercapai standart nasional.
3.
Bagaimana
cara manajemen Rumah Sakit dan Provider Layanan Kesehatan mengelola tantangan
Globalisasi di Rumah Sakit?
Jawaban :
Rumah
sakit di era Globalisasi ini sebagai institusi yang kompleks,dinamis,
kompetitif, padat modal dan padat karya yang multi disiplin, serta dipengaruhi
lingkungan yang selalu berubah mengikuti perkembangan ekonomi dan politik baik
nasional ataupun dunia. Namun rumah sakit secara konsisten tetap dituntut untuk
menjalankan misinya sebagai institusi pelayanan sosial dengan mengutamakan
pelayanan kepada masyarakat banyak dan harus selalu memperhatikan etika
pelayanannya.Tapi selain pelayanan sosial tetap ada sisi ekonominya. Dalam pengelolaannya
rumah sakit sebagai badan usaha sifatnya sangat spesifik yang harus selalu
menyelaraskan berbagai kebutuhan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip manajemen
modern agar pelayanannya dapat diberikan secara bermutu, efektif dan efisien.
Di era
Globlalisasi Rumah Sakit harus siap menghadapi implikasi yaitu liberalisasi
jasa kesehatan yang disatu sisi harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada
pasien dengan memiliki Sumber Daya
Manusia Kesehatan (SDMK) bermutu juga dan disisi lain harus memikirkan sosial,
ekonomi, politik yang tidak mudah. Semua itu menjadi tantangan bagi semua
manajemen Rumah Sakit di Indonesia dan harus dijadikan peluang jangan malah
dijadikan ancaman. Suka atau tidak suka era Globalisasi ini harus kita hadapi
tapi tetap nilai-nilai sosial budaya bangsa harus kita pertahankan.
4.
Bagaimana
tantangan menghadapi MEA bagi Manajemen Rumah Sakit ?
Jawaban :
Seperti yang telah kita
ketahui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau AFTA telah didengungkan sejak 2008
yang tahun demi tahun dipersiapkan dan lambat laun akan diterapkan. Karenanya
diperlukan kesungguhan, kesiapan , dan keterlibatan semua pihak terkait karena
beragam faktor-faktor , baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi mutu ketahanan
kita (Rumah Sakit) untuk bersaing di sektor ini khususnya pelayanan medis.
Dibutuhkan keunggulan kompetitif di bidang pelayanan medis yang mengacu kepada
kebutuhan nilai lokal dan berorientasi pada standart internasional.
Manajemen Rumah Sakit
di Indonesia masih perlu banyak berbenah karena masih banyak kekurangan yang
menyebabkan kinerja Rumah Sakit nasional belum efisien.Tantangan yang akan
dihadapi MEA ini adalah :
·
Customer (Pelanggan)
·
Competitor (Pesaing)
·
Corporate (Rumah Sakit)
Tantangan ini harus
dijadikan peluang seperti kemajuan IPTEK yang pesat, alih ilmu dan teknologi
dari pakar asing (internasional) kepada tenaga kesehatan Indonesia akan semakin
meningkat melalui transfer ilmu dalam seminar dan symposium.
Tugas berat sebagai
Manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis kembali lagi
pada Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) kita agar dapat bersaing dengan tenaga medis
asing.Semuanya ini untuk menepis keraguan di masyarakat lokal bahwa kemampuan
tenaga medis kita masih dianggap lebih rendah dibanding tenaga medis dari luar.
Komentar
Posting Komentar