Tugas Online 10,ARS 103, Manajemen Pemasaran RS,Dosen Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad (Edward Dian Suwito), 20180309112, Paska Sarjana MARS, Angkatan 7 (Kelas A), Universitas Esa Unggul, 2019
1. Berikan
contoh bagaimana branding hospital
bisa menjadi alat keberhasilan Rumah Sakit Masa Depan !
4. Apa
contoh perbedaan manajemen branding
dan IMC?
Bisnis apapun lazimnya sudah didahului
dengan pengenalan nama (dengan makna yang lebih luas saya samakan maknanya dengan
istilah “branding”) dan pengenalan produknya
tidak terkecuali pada bisnis rumah sakit. Masalah branding hospital akan menjadi sangat penting karena branding itu akan memunculkan persepsi
konsumen yang beranekaragaman. Kesan sebuah branding
harus bermakna positif dan memunculkan sikap loyalitas konsumen pada akhirnya.
Sebagai contoh bagaimana branding bekerja di salah satu fasilitas
kesehatan diantaranya di Mayo Clinic-Mineapolis di Amerika Serikat. Mayo Clinic
adalah salah satu merek layanan yang paling kuat di dunia dan merupakan
komitmen yang paling komprehensif , holistik, dan tanpa kompromi untuk branding dalam industri perawatan
kesehatan yang saat ini dibangun dari
waktu-ke waktu, dari visi pelayanan pelanggan untuk membentuk ikatan emosional
antara mayo clinic dan pasien. Brand mayo adalah suci dan mengendalikan setiap
aspek model bisnis organisasi dan budaya diantaranya :
a. Sebuah tim berorientasi, melakukan pendekatan
kolaboratif untuk perawatan pasien melalui Mayo Clinic Model perawatan mereka.
b. Ada kompensasi gaji untuk semua staf
c. Pemasaran adalah sebuah tim merek, bagian
hukum dan Dewan Gubernur Mayo aktif mengelola merek dan melindungi dalam dari
pelanggaran internal dan eksternal
d. Setiap keputusan bisnis disaring melalui Mayo
Acid Test untuk memastikan kegiatan kompatibel dengan nilai-nilai merek dan
prinsip-prinsip.
e. Seluruh karyawan dan perusahaan asosiasi
diajarkan untuk berinteraksi merek dengan pelanggan dan kolega
Sebagai Hasilnya,
Ø Mayo menikmati ROI
(laba atas investasi) bintang dari fokus
merek.
Ø Pada tahun 2007 meningkatkan pendapatan 10%
menjadi $ 6,9 B dengan margin profit 3%.
Ø Pendapatan dari perawatan pasien naik 5% untuk
tahun ini, meskipun jumlah orang yang dirawat tidak berubah.
Ø Dalam sebuah penelitian nasional, Mayo Clinic
dipilih oleh hampir 30% dari responden memilih
fasilitas mereka yang dipilih untuk perawatan jika didiagnosis dengan
masalah medis yang serius.
Ø Preferensi untuk Mayo adalah 3 kali lebih
besar daripada institusi lainnya
Ø 95% dari pasien Mayo Clinic sukarela
melaporkan bahwa mereka mengatakan hal-hal baik tentang Klinik kepada orang
lain
Ø Responden ini berbicara dengan 44-47 orang
yang berbeda setiap hari
Ø Pimpinan Mayo Clinic menegaskan bahwa merek
merupakan aset organisasi yang paling berharga dan tak tergoyahkan dalam
komitmen untuk investasi di merek dan melindunginya
2. Berikan
contoh bagaimana cara manajemen rumah sakit mengelola branding di rumah sakit?
Contoh manajemen rumah sakit dalam melakukan strategi untuk membangun branding. Branding
yang dilakukan Manajemen Semarang Medical
Center melalui beberapa tahapan, antara
lain:
a. Penelitian
(Research)
Dalam membangun branding, strategi pertama yang
dilakukan humas RS Telogorejo dengan cara melakukan survey. Survey dilakukan
secara internal yaitu memberikan kuesioner
kepada staf dan karyawan rumah sakit. Dalam kuesioner tersebut ada beberapa pilihan yaitu perubahan nama
rumah sakit, logo rumah sakit, desain pembangunan gedung,
dan desain seragam karyawan. Humas tidak melakukan survey penelitian mengenai
situasi khalayak serta sikap dan opini masyarakat. Setelah
memperoleh hasil survey, humas melakukan tahap perencanaan untuk membangun branding Semarang Medical Center
b. Perencanaan
(Planning)
Dalam melakukan kegiatan branding, humas RS Telogorejo
menggunakan tahap perencanaan. RS Telogorejo
mengubah branding menjadi Semarang
Medical Center dengan tujuan agar masyarakat mengetahui bahwa pusat kesehatan
di Kota Semarang adalah RS Telogorejo. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
prestasi prestasi
dan reputasi medis yang dimiliki rumah sakit yaitu pada tanggal 29 April 2009, RS Telogorejo menerima
sertifikat ISO 9001:2008 yang dikeluarkan VNZ New Zealand. Sertifikat ini
sekaligus menempatkan RS Telogorejo menjadi rumah sakit pertama di Indonesia
yang menerima ISO 9001:2008. Pada tahap perencanaan, humas telah menyusun waktu
pelaksanaan kegiatan branding, yaitu
sejak Januari 2013. Cara atau strategi yang dilakukan humas dalam membangun branding Semarang Medical Center
adalah persuasive, event, dan tactic. Target audience
dari kegiatan branding ini adalah
masyarakat Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat
Semarang pada
khususnya. Dana
yang dibutuhkan dalam membangun branding
berkisar hingga ratusan milyar rupiah.
c. Pelaksanaan
(action)
Dalam membangun branding, kegiatan yang dilakukan yaitu
menggunakan komunikasi antar personal dengan cara memberikan souvenir untuk
pasien yang berulang tahun, memberikan
souvenir kepada pengunjung yang mendonorkan darahnya, membuka stand dan
pameran kesehatan dengan cara cek kesehatan gratis di mall. Sedangkan
komunikasi kelompok yang dilakukan humas adalah mengadakan seminar kesehatan,
mengadakan kegiatan donor darah, dan mengadakan gathering untuk
komunitas-komunitas yang ada di rumah sakit. Komunikasi mass media yang
dilakukan humas RS Telogorejo dengan cara menginformasikan
kegiatan yang akan dilakukan melalui media cetak, cybernews dan
facebook, membuat press release dan advetorial, memberikan informasi mengenai
perubahan branding melalui poster,
leaflet, acrylic, dll.
d. Evaluasi
(Evaluation)
Evaluasi merupakan tahap
penilaian. Evaluasi adalah tahap terakhir setelah tahapan penelitian,
perencanaan dan action tersebut. Monitoring dan evaluasi dalam membangun branding RS Telogorejo SMC dilakukan
oleh humas rumah sakit. Indikator dalam monitoring tersebut yaitu publikasi
kegiatan rumah sakit, publikasi kegiatan di luar rumah sakit, penyuluhan
intern, kegiatan donor darah, promosi media elektronik (televisi dan radio),
event organizer kegiatan rumah sakit, pemasangan media promosi, CSR Rumah Sakit
Telogorejo, pemberian parcel hari raya, pembuatan majalah, pembuatan website,
dan pembuatan brosur. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali. Proses
evaluasi dalam kegiatan pembangunan branding dengan cara observasi,
yaitu menghitung jumlah pasien rawat inap.
Target setiap bulan adalah
301 pasien. Sedangkan pemberitaan di media minimal empat kali pemberitaan
setiap bulan. Untuk menghitung jumlah pasien, humas bekerjasama dengan bagian
rekam medis. sedangkan untuk menghitung pemberitaan di media, setiap
pemberitaan yang dimuat di media selalu di kliping.
3. Apa
contoh konkrit branding di rumah
sakit? Sebutkan!
o RS
Telogorejo mengubah branding menjadi
Semarang Medical Center dengan tujuan agar masyarakat mengetahui bahwa pusat
kesehatan di Kota Semarang adalah RS Telogorejo.
o Konsep Green Hospital RS Lavalette Malang. RS Lavalette memiliki instalasi
pengolahan limbah , baik padat dan cair.
Dievaluasi secara periodik dan telah sesuai dengan peraturan yang ada .
dipastikan aman dan ramah lingkungan.
Perbedaan branding dan IMC :
o Branding adalah nama, istilah, tanda,
simbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dan untuk mendiferensiasikan “membedakan ”
dari barang atau jasa pesaing.
o Integrated
Marketing Communication (IMC) merupakan sebuah strategi dalam
proses bisnis dengan membuat perencanaan, membangun, mengeksekusi dan
mengevaluasi pelaksanaan program komunikasi merek yang terkoordinasi pada
konsumen, pelanggan, atau sasaran lain yang relevan dengan audience eksternal
dan internal. Dalam IMC terdapat beberapa elemen yang dijadikan perangkat
antara lain; periklanan, promosi penjualan,penjualan personal, pemasaran
langsung, dan humas. Secara sederhana IMC adalah proses dari pengelolaan
customer relationship yang menggerakkan brand value.
Dalam hal ini branding membutuhkan
marketing, tetapi marketing belum tentu membutuhkan branding.Perbedaan paling menonjol antara branding dan marketing adalah tenggang
waktu yang dilakukan. Jika dengan IMC cara yang dilakukan bisa cepat, namun
tidak dengan branding. Branding butuh waktu yang lama untuk
membangun sebuah brand. Dengan begitu brand bukanlah sekedar logo melainkan
wajah dari suatu perusahaan.
a. Branding adalah cara/ taktik yang menarik
untuk meraih konsumen , marketing melengkapi dengan cara push
b. Branding membangun kesetiaan, marketing
menghasilkan respon
c. Branding adalah siapa anda, marketing
adalah apa yang anda lakukan
d. Branding addalah menarik emosi, marketing
adalah menarik alasan
e. Branding adalah jangka panjang, marketing
adalah jangka pendek
5. Sebutkan
contoh konkrit di rumah sakit salah satu program inovasi brand manajemen!
Branding
RS Telogo Rejo Semarang menjadi Semarang Medical Center (SMC) yang
dilatarbelakangi karena RS Telogo Rejo ingin menjadi pusat kesehatan di kota
semarang. Strategi yang digunakan public relations dalam
pembangunan branding adalah
persuasive
dan
event. Media yang digunakan dalam strategi ini adalah media cetak
seperti koran,
media promosi seperti poster, spanduk, leaflet, kalender, serta media
elektronik seperti
web, facebook, dan twitter. Bentuk kegiatan yang dilakukan media
cetak yaitu dengan
pemberitahuan adanya seminar, donor darah, produk baru rumah sakit. Dalam pemberitahuan
tersebut selalu menggunakan SMC dan menampilkan logo baru SMC. Selain itu,
event yang dilakukan untuk membangun brand dengan cara seminar kesehatan dan membuka stand
kesehatan yang diselenggarakan di hotel dan mall.
Humas rumah sakit
Telogorejo Semarang Medical Center melakukan perubahan branding
tidak
hanya dari logo saja, tetapi juga pembangunan gedung baru, fasilitas baru, dan pelayanan
yang baru. Alokasi dana yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan branding
sebesar
ratusan milyar rupiah.
Program-program
yang dilaksanakan humas RS Telogorejo dalam membangun branding
yang
pertama adalah memberi logo baru Rumah sakit yaitu SMC (Semarang Medical
Center) melalui media promosi seperti koran, poster,
brosur, ambulance,
cybernet,
souvenir, dan lain-lain. Souvenir diberikan kepada pasien rawat inap yang sedang berulang
tahun dan diberikan untuk masyarakat yang menyumbangkan darahnya (donor darah) di
RS Telogorejo. Souvenir dengan logo SMC itu diberikan dengan tujuan agar masyarakat
mengetahui perubahan branding RS Telogorejo. Souvenir
yang
diberikan antara
lain adalah payung, mug, dan jam dinding. Kemudian humas mengganti logo RS Telogorejo
menjadi SMC yang ada disetiap sudut rumah sakit.
Strategi
lain yang dilakukan humas
dalam mengubah branding yaitu apabila ada seminar atau penyuluhan
kesehatan kepada
masyarakat, humas selalu memberikan informasi mengenai brand baru rumah
sakit agar
masyarakat mengetahui perubahan branding RS Telogorejo. Kemudian humas
juga mengganti
semua logo di website, kop surat, screen komputer karyawan,
seragam karyawan,
memberi logo SMC pada petunjuk jalan, tempat parkir, dan setiap sudut ruang strategis yang
ada di rumah sakit.
Humas RS Telogorejo SMC
juga memanfaatkan media cetak dan media elektronik untuk melakukan
perubahan branding. Bentuk kegiatan yang dilakukan pada media cetak adalah
pemberitahuan adanya seminar, donor darah, dan produk baru yang ada di rumah sakit. Dalam
pemberitahuan tersebut selalu menampilkan logo SMC. Selain itu humas juga selalu mengirim press
release ke media, baik cetak maupun cybernews. Bentuk kegiatan yang dilakukan
pada media elektronik yaitu dengan cara beriklan di radio Trijaya FM. Iklan tersebut
tayang setiap hari selama tiga bulan sejak dibangunnya branding (Januari
–Maret 2013). Dalam
membangun branding Semarang Medical Center, humas melakukan evaluasi untuk
mengetahui keberhasilannya. Evaluasi dilakukan setiap tiga bulan sekali. Proses evaluasi
dalam kegiatan pembangunan branding dengan cara observasi, yaitu menghitung
jumlah pasien rawat inap. Target setiap bulan adalah 301 pasien. Sedangkan pemberitaan di
media minimal empat kali pemberitaan setiap bulan. Untuk menghitung jumlah pasien,
humas bekerjasama dengan bagian rekam medis. sedangkan untuk menghitung
pemberitaan di media, setiap pemberitaan yang dimuat di media selalu di kliping.
Komentar
Posting Komentar